Mempunyai rumah sendiri merupakan hal yang diimpikan oleh banyak orang di luar sana. Pada jaman sekarang, memiliki rumah tidak lagi menjadi hal yang mudah karena adanya beberapa faktor baru yang mempengaruhinya, mulai dari harga tanah yang semakin melangit hingga ketersediaan lahan yang sudah tidak lagi banyak.
Namun, masalah tidak hanya sampai disitu saja. Mempunyai rumah yang kokoh serta aman juga tidak kalah penting. Ketika sudah mempunyai rumah pun tetap saja ada beberapa problem yang harus diatasi, salah satunya adalah retak pada tembok rumah. Retak yang terjadi bisa disebabkan oleh adanya pembangunan disekitar lahan hunian, bahan bangunan yang digunakan kurang berkualitas dan cara pembangunan yang salah.
Perlu diperhatikan, proses acian dinding harus baik dan benar karena akan mempengaruhi kualitas dari dinding nantinya. Cara memastikan kualitas dari acian tersebut adalah dengan memperhatikan apakah sudah halus dan rata sehingga tidak ada yang terlalu tebal maupun terlalu tipis. Dan perhatikan adonan semen rata sehingga tidak ada gumpalan semen yang akan digunakan untuk pelapisan, dinding akan mempunyai lubang, retakan dan celah yang kecil jika adonan belum rata. Hal tersebut akan mempercepat kerusakan pada dinding.
Menggunakan pasir plesteran yang mengandung lumpur berpengaruh pada kualitas dari acian. Lumpur yang terkandung pada pasir akan menyebabkan dinding mudah menyusut saat kering dan jika hal tersebut sudah terjadi, akan terbentuk retakan rambut atau retakan kecil. Pilih bahan baku pasr yang baik untuk meminimalisir plasteran dinding mengalami penyusutan pada saat kering.
Menunggu hingga dinding bata sudah kering adalah langkah terbaik jika ingin melanjutkan ketahap pemlesteran. Jika bata masih basah, maka pemlesteran tidak bisa dilakukan karena akan ada air yang terperangkap didalam bata, hal tersebut menyebabkan dinding menjadi lembab dan akan mempermudah terjadinya keretakan sehingga tidak lagi kokoh.
Tidak hanya pemlesteran, waktu pengacian pun juga perlu diperhatikan. Lakukan proses pengacian hanya jika plesteran sudah kering. Melakukan acian sebelum plesteran kering hanya akan memperburuk kondisi pada dinding. Lakukan acian dua sampai tiga minggu untuk di dinding bagian dalam serta kurang dari dua minggu untuk dinding bagian luar. Basahi plasteran dinding dengan air agar acian tidak cepat kering karena semen putih memerlukan air untuk hidrasinya.
Acian yang masih basah, kurang dari 20menit, masih mengandung air dan terlalu lembab jika dilakukan pemolesan. Namun jika pemolesan dilakukan lebih dari 30 menit, acian sudah mulai mengeras. Sehingga untuk membuat acian agar tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembab
Tebal acian yang dianjurkan adalah 1-3 mm. Karena jika kurang dari 1 mm akan terlalu tipis dan cepat mengering sedangkan dengan tebal 3 mm terlalu tebal sehingga sulit dan memerluan waktu yang lebih lama untuk mengering.
Melakukan pelapisan secara halus dan rata akan memperkecil kemungkinan terjadinya lubang dan celah udara pada dinding. Celah udara dan lubang menyebabkan kualitas dinding buruk dan menjadi mudah rusak. Adanya lubang pada dinding bisa dihindari dengan memperhatikan waktu pelapisan, melakukan adukan bahan sampai rata dan tebal tipisnya lapisan pada dinding.
Beberapa tips diatas perlu Sedulur perhatikan agar nantinya dinding rumah terbebas dari retak, lubang maupun celah udara kedepannya. Pastikan menggunakan bahan kualitas rumah terbaik serta merencanakannya dengan matang saat pembangunan agar rumah kokoh serta aman untuk ditinggali.